Membaca harian Kompas pagi tadi saat perjalanan ke kantor, pada rubrik Perjalanan – Politik dan Hukum, terdapat berita berjudul “Memopulerkan Partai Lewat Secangkir Kopi”. Ini adalah acara penutup dari serangkaian acara peringatan HUT ke-49 partai PDI-P yang digelar di area Parkir Timur Senayan di komplek Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, dari hari Jumat hingga Minggu (27-29/5/2022).

Aku tak hendak membicarakan hal-hal yang berbau politik. Takut salah ngomong. Walau tak urung sedikit terkejut ketika event kopi yang banyak diperbincangkan teman-teman di komunitas ngopi, ternyata ide dari salah satu partai di negara kita ini. Ide yang bagus, mengingat makin kesini, kopi makin populer di kalangan masyarakat. Terlebih saat pandemi covid mulai berlalu, dimana kedai kopi dan coffee shop mulai menggeliat lagi.
Festival Kopi Tanah Air, begitu nama event tersebut, digelar untuk menggelorakan nasionalisme dan menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negeri yang subur. Kopi telah menjadi bagian dari identitas anak muda dan mampu membawa nama Indonesia di dunia Internasional, begitu disebutkan dalam berita tersebut.
Lantas apakah tujuan untuk memopulerkan partai lewat secangkir kopi bisa terwujud? Ini yang patut dipertanyakan. Karena aku sendiri, andai saja berkesempatan untuk hadir disana, tak akan berpikir siapa yang menyelenggarakan acara tersebut. Yang penting ngopi sepuasnya dan bisa nyicip kopi-kopi dari seluruh daerah penghasil kopi di Indonesia sekaligus ngobrol dengan para pelaku bisnisnya untuk menambah wawasan tentang dunia perkopian.
Tabik…
Tyastlc for Wild Rose Coffee
Monday, May 30th, 2022